[Ilustrasi] bagaimana prosesnya kita mendengar suara?
Setiap harinya kita
selalu mendengar berbagai macam suara. Mulai dari suara kita sendiri, suara
hewan-hewan di sekitar kita, sampai suara dalam lagu maupun film. Semuanya
setiap hari berdengung di telinga kita. Tetapi pernahkah kamu berpikir
sebenarnya apakah suara itu? Bagaimana suara bisa terdengar di telinga kita?
Bagaimana bisa ada suara yang tinggi dan rendah, juga suara yang lantang dan
lirih?
Baiklah, kalau begitu sebenarnya apa sih suara itu? Suara itu
tidak lain adalah gelombang dari tekanan udara. Ketika ada sebuah suara,
molekul-molekul yang ada di udara termampatkan sesaat. Ini menyebabkan
timbulnya gelombang akibat perubahan tekanan sesaat itu. Umumnya, gelombang
suara ini bersifat periodik, artinya pola gelombangnya berulang setiap sekian
waktu tertentu.
Setiap gelombang
dikarakterisasi dari dua komponennya, yaitu frekuensi dan amplitudo. Frekuensi
sendiri merupakan banyaknya satu periode gelombang dalam satu waktu tertentu.
Frekuensi ini dinyatakan dalam satuah Hertz (Hz). Sedangkan amplitudo merupakan
jarak antara nilai tertinggi dan nilai terendah dalam satu periode gelombang.
Amplitudo gelombang suara ini dinyatakan dalam satuan desibel (dB). Nah, dalam
gelombang suara, tinggi rendahnya frekuensi berpengaruh pada tinggi rendahnya
nada suara yang kita dengar. Sedangkan tinggi rendahnya amplitudo dalam suatu
gelombang berpengaruh pada keras atau lemahnya volume suara yang kita dengar.
Kemudian, gelombang suara
itu masuk ke dalam telinga kita. Telinga kita kemudian mengubahnya menjadi
rangsangan bagi saraf pendengaran. Rangsangan tersebut kemudian diterjemahkan
oleh otak kita sebagai suara yang kita dengar. Oh iya, tahukah kamu batasan
suara yang bisa kita dengar? Untuk frekuensi, batasan frekuensi suara yang bisa
kita dengar adalah 20 – 20000 Hz. Rentang frekuensi itu disebut juga rentang
audiosonik. Sedangkan amplitudo gelombang suara yang bisa kita dengar adalah di
bawah 120 dB, tetapi umumnya suara yang nyaman didengar oleh kita hanya yang
kurang dari 80 dB.
Sumber : http://sains.me/1475/dibalik-suara-yang-kita-dengar.html/
0 komentar:
Posting Komentar