Sesuai namanya, biner yang berarti dua, satu digit dalam bilangan biner hanya mungkin diisi oleh dua angka, yaitu 0 dan 1. Jadi, kalau urutan bilangan desimal adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, dan seterusnya, urutan bilangan biner adalah 0, 1, 10, 11, 100, 101, 110, 111, dan seterusnya. Lho kok nilainya lompat-lompat begitu? Tidak juga. Nilai bilangan biner berbeda dengan nilai desimal. Bilangan 10 dalam biner sebenarnya nilainya sama dengan bilangan 2 desimal, bilangan 11 biner nilainya sama dengan bilangan 3 desimal, demikian seterusnya. Nah, agar tidak tertukar antara bilangan biner dan desimal, biasanya diberikan tulisan angka kecil di sebelah kanan bawah. Contohnya, 1010 artinya bilangan 10 dalam desimal, sedangkan 102 artinya bilangan 10 dalam biner.
Lantas, bilangan biner ini banyak digunakan di mana? Berbagai perangkat elektronik, komputer, ponsel/smartphone, tablet, dan perangkat pendukungnya (CD, flash drive, memory card, dan sebagainya) menggunakan bilangan biner. Ya, semua data dalam komputer, ponsel, dan tablet disimpan dalam bentuk bilangan biner. Mengapa biner? Tentu saja kita tahu bahwa komputer dan kawan-kawannya itu tersusun atas hardware. Hardware ini hanya memiliki dua kondisi: mendapat aliran listrik, atau tidak mendapat aliran listrik. Karena itulah, semua data diubah ke dalam bentuk biner untuk disesuaikan dengan karakteristik ini: nilai satu jika mendapat aliran listrik, dan nilai nol jika tidak mendapat aliran listrik. Karena itu pula, satuan penyimpanan digital dinamai bit, yang merupakan singkatan dari binary digit.
sumber : http://sains.me/1124/mengenal-sistem-bilangan-biner.html/
0 komentar:
Posting Komentar